Alasan memilih Jurusan Pendidikan
Bahasa Jepang? Sebelum saya masuk ke topik itu, saya ingin berbagi sedikit
cerita kenapa saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Mwehehehe :v
Mungkin dari beberapa tulisan yang
telah saya muat di blog ini, teman2 pasti sudah tahu kan kalau saya pernah
bekerja/magang di Jepang selama 3 tahun. Setelah pulang dari Jepang, saya tidak
pernah menutup kemungkinan untuk apapun, entah itu bekerja, diajak mendirikian
usaha, ataupun berkuliah. Nah, sebenarnya pada saat itu (setelah kepulangan),
masih ada beberapa universitas yang masih membuka pendaftaran untuk mahasiswa
baru tahun 2019/2020, tapi saat itu, selain tidak ada persiapan saya juga masih
ingin mencoba peluang lainnya. Pada saat itu bapak saya memberikan saran
beberapa universitas yang masih membuka pendaftaran, setelah saya lihat, saya
kurang tertarik, jadilah saya menganggur dulu π
.
Baru sekitar 2 bulan menganggur, saya sudah merasa
bosan. Karena saya memiliki hobi fotografi, saya mencoba untuk melamar
pekerjaan di studio foto di suatu kota. Awalnya saya merasa akan dengan mudah
diterima disana, kare pertemuan saya dengan pemilik studio pun memiliki kesan
yang positif. Tapi karena beberapa alasan saya ditolak. Lalu saya lanjutkan
kehidupan pengangguran saya sembari bermain2 mengunjungi kota2 lain ππ
. Setelah
bebrapa bulan saya menganggur, ada lowongan pekerjaan yang dibuka oleh PT.KAI,
dan saya tertarik untuk mendaftar, apalagi ini adalah perusahaan besar milik
Negara. Pada tes screening pertama saya dinyatakan lolos. Pada tes ini saya
diukur berat badan, tinggi badan dan seleksi berkas. Selang 2 minggu
setelahnya, dilanjutkan dengan tes kesehatan. Pada tes ini berat badan dan
tinggi badan diukur kembali, baru saja saya selesai mengukur berat dan tinggi
saya dan menunggu untuk tes selanjutnya, saya dipanggil oleh petugas tesnya.
Ternyata berat badan saya telah bertambah lumayan banyak selama 2 minggu itu ππ
sehingga saya langsung dinyatakan gagal pada tahap pertama tes kesehatan ini.
Tapi ya bagaimana lagi, saya tetap merasa positif pada saat itu, toh ini juga
baru beberapa bulan menganggur.
Setelah saya gagal pada tes PT.KAI tadi, saya mulai
berpikir untuk mencoba mendaftar kuliah, apalagi orang tua saya juga masih
berharap saya mau melanjutkan pendidikan. Saya memilih jurusan Pendidikan
bahasa Jepang karena saya menyukai bahasa Jepang. Kesannya unik dan
menyenangkan ketika bisa berbicara dan mengerti bahasa Jepang. Yah, meskipun
saya 3 tahun di Jepang, saya merasa masih perlu meningkatkan kemampuan
berbahasa saya, apalagi disini juga tidak belajar bahasanya semata. Ada pelajaran2
lain yang tak kalah penting. Selain itu saya ingin suatu saat dapat kembali
menginjakkan kaki ke Negara para Samurai
itu. Sembari menunggu perkuliahan masuk saya mencoba untuk tetap mencari
pekerjaan, toh kalau tidak berlanjut pun, bisa digunakan untuk mengisi luang
dan mencari pengalaman.Pada saat itu sebelum pergantian tahun, antara bulan
okktober atau november saya lupa tepatnya, saya bertanya kepada teman saya yang
telah berkuliah di UMY. Setelah saya mencari sedikit informasi tentang pendaftaran
di sana, ternyata telah dibuka lagi pendaftaran mahasiswa baru. Saya kira pada
saat itu saya akan masuk bersama angkatan 2019/2020, ternyata tidak bisa, saya
harus menunggu hingga satu tahun atau mungkin sekitar 10 bulan untuk kuliah π
tapi gak papa lah, lebih baik terlambat daripada tidak π¬.
Sembari menunggu perkuliahan dimulai, saya menyibukkan
diri dengan bekerja di suatu pabrik di Cikarang, Jawa barat. Lalu karena alasan
pandemi dan ibu masih ingin saya tetap dirumah, saya memutuskan untuk keluar
dari perusahaan tersebut setelah 3 bulan bekerja.
Nah begitu teman2 cerita sedikit cerita saya tentang
kenapa memilih berkuliah di UMY dan memilih jurusan PBJ.ππ